“TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PERILAKU SOSIAL,BUDAYA MASYARAKAT”
“PENGARUH
TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI ERA GLOBAL
PADA GENERASI MUDA”
Perkembangan
pola hidup masyarakat saat ini tak pernah terlepas dari pengaruh perubahan
teknologi,dari zaman dahulu hingga di masa sekarang dimana di masa generasi z
sering dikatakan era milenial perkembangan teknologi sangat jelas memiliki
peran terhadap perilaku sosial budaya masyarakat. Dalam ranah sosial, teknologi
membawa perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat, organisasi/perusahaan
hingga keluarga. Jika sebelumnya pentingnya berkomunikasi secara langsung
selalu digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi. Kini tanpa
bertatap muka langsung, masyarakat bisa saling bertukar informasi, orang tua
juga bisa mengontrol keberadaan anaknya ketika saling berjauhan dengan
menggunakan handphone ataupun melalui video message. Celakanya kemudahan dalam
berteknlogi membawa hubungan sosial yang tadinya rekat menjadi berjarak karena
penemuan teknologi. Masyarakat seolah tidak mengindahkan nilai-nilai sosial
sebelumnya karena dianggap tidak efisien dengan tingkat mobilitas masyarakat
saat ini yang tinggi. Teknologi juga memunculkan ketimpangan dalam masyarakat
dimana kepemilikan alat-alat elektronik kemudian menggolongakan masyarakat
tertentu kedalam kelompok sosial bawah, menengah atau atas. Sementara itu dari
aspek budaya, perkembangan teknologi membawa pengaruh yang begitu besar
terutama pada anak muda bangsa. Teknologi menghadirkan pengetahuan baru bagi
pembacanya, namun celakanya pengetahuan tersebut kemudian menjadi sesuatu yang
kemudian disebut sebagai suatu nihilisme. Teknologi membantu penyebaran bahasa
inggris keseluruh dunia dan kemudian menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa
resmi yang dipakai diseluruh dunia dan setiap negara mengajarkan bahasa inggris
kepada pelajar bahkan sejak usia dini. Bila dilihat fenomena penggunaan bahasa
inggris di Indonesia, masyarakat seolah lebih bangga menggunakan bahasa negara
lain ketimbang bahasa sendiri karena banyak yang lebih paham bahasa inggris
ketimbang bahasa daerah. Kemudian tayangan informasi yang disajikan melalui TV
ataupun internet mengenai remaja-remaja diluar negeri beserta gaya hidup disana
pun coba diikuti oleh remaja kita di Indonesia. Banyak anak-anak muda yang
melakukan seks diluar nikah saat usia sekolah tanpa pendidikan seks sejak dini,
hal ini tentunya telah menyalahi adat serta nilai-nilai ketimuran bangsa ini.
11 Perilaku Masyarakat dalam Perubahan
Sosial Budaya di Era Global
1. Sikap
konsumerisme
Dengan
adanya media sosial sangat berpengaruh besar meningkatkan bentuk-bentuk
perubahan sosial yakni hasrat konsumerisme masyarakat. Media sosial telah
banyak menyediakan fasilitas mudah untuk memudahkan produsen dalam
mempromosikan produknya. Kemudahan-kemudahan inilah yang semakin mempengaruhi
konsumerisme masyarakat di seluruh dunia.
2. Nilai-nilai
kebersamaan diabaikan
Rasa
kebersaman seperti tolong menolong atau gotong royong berubah menjadi rasa
individualistis dan egoistis. Mereka tidak lagi memikirkan
kepentingan-kepentingan kelompok, asalkan kepentingannya sendiri dapat
terpenuhi. Mereka akan mengabaikan kepentingan orang lain.
3. Timbul
rasa matrealistis
Masyarakat
saling berusaha mengejar materi hingga segala sesuatunya dinilai dalam bentuk
uang. Rasa matrealistis ini semakin lama semakin meningkat. Mereka beranggapan
seseorang yang berhasil di jaman globalisasi ini adalah mereka yang memiliki
banyak uang.
4. Berkomunikasi
dengan alat yang lebih mudah
Masyarakat
tak lagi bersusah payah mengirim surat, mereka dapat memanfaatkan teknologi
yang ada seperti smartphone yang menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan
sehingga kita dapat berkirim pesan, gambar melalui aplikasi chatting.
5. Berbusana
mengikuti model
Di
era milenial Mereka yang tidak mengikuti model dikatakan sebagai orang yang
kurang gaul. Padahal yang lebih penting, kita dapat mengikuti cara berbusana
namun juga dengan mengikuti norma-norma yang berlaku sebab pada hakekatnya
pakaian adalah sebuah tampilan diri yang menggambarkan karakter seseorang
tersebut.
6. Gaya
hidup kebarat-baratan
Para
generasi milenial akan cenderung lebih menirukan gaya kebarat-baratan yang
terkadang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
remaja yang mengikuti gaya kebarat-baratan harus dibimbing dan diawasi agar
saat mengadopsi gaya tersebut tidak ada penyimpangan sosial yang terjadi.
7. Emansipasi
wanita
Di
era global ini, banyak sekali wanita yang bekerja hingga menempati posisi
tinggi seperti pria. Terjadi emansipasi wanita yang membuat wanita memiliki
kesempatan menduduki posisi strategis di pekerjaan maupun pemerintahan.
8. Pola
pemikiran yang berubah
pemikiran
masyarakat di era milenial menjadi lebih kritis terhadap berbagai isu-isu
sosial. Pemikiran yang kritis tersebut dapat berupa kritik dan saran yang
sesuai dengan nalar dan pengetahuan yang dimiliki.
9. Permainan
tradisional berkurang
Jaman
sekarang permainan tradisional dianggap sebagai permainan yang ketinggalan
jaman yakni hanya orang-orang jaman dahulu saja yang memainkannya. Permainan
tradisional juga dianggap sebagai permainan orang pinggiran sehingga permainan
ini kurang diminati khususnya oleh kaum muda. Saat ini, permainan tradisional diganti
dengan permainan elektronik yang sudah disediakan di smartphone.
10. Kurangnya
minat pada lagu dan alat musik daerah
sekarang
masyarakat Indonesia lebih sering mendengarkan lagu modern daripada lagu-lagu
daerah. Bagi anak-anak muda di Indonesia, lagu daerah hanya dipelajari melalui
pendidikan formal di sekolah.
11. Penggunaan
bahasa daerah
di
era globalisasi ini penggunaan bahasa daerah mulai tergeser. Masyarakat mulai
sering menggunakan bahasa Indonesia. Mereka beranggapan bahwa dengan
menggunakan bahasa Indonesia, seseorang akan lebih mudah memaahami apa yang
ingin kita bicarakan. Memang hal ini benar, namun penggunaan bahsa daerah juga
perlu. Para generasi muda harusnya dapat mengenali bahasa daerah mereka
sendiri-sendiri. Untuk itu perlu adanya upaya dari orang tua untuk ikut andil
mengajarkan bahasa daerah ke anak-anaknya. Sehingga para generasi mudah tidak
lupa dengan bahasa daerah mereka sendiri.
Dengan adanya teknologi
informasi juga membawa dampak positif terhadap budaya generasi
muda, yaitu:
- Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
- Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui teknologi yang tersedia.
- Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Dalam bidang teknologi masyarakat dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam teknologi tersebut.
- Melalui teknologi, kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia ke mata dunia.
- Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
- Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas.
Berikut ini jenis
cbyercrime yang sasarannya generasi muda:
1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
Jenis kejahatan ini, sasaran
serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau
kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Beberapa contoh kejahatan
ini antara lain :
·
Pornografi
Kegiatan yang dilakukan dengan
membuat, memasang, mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau
pornografi, cabul, serta mengekspos hal- hal yang tidak pantas.
·
Cyberstalking
Kegiatan yang dilakukan untuk
mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya
dengan menggunakan e-mail yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya
teror di dunia cyber. Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan
lain sebagainya.
·
Cyber-Tresspass
Kegiatan yang dilakukan
melanggar area privasi orang lain seperti misalnya Web Hacking. Breaking ke PC,
Probing, Port Scanning dan lain sebagainya.
2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk
menggangu atau menyerang hak milik orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis
ini misalnya pengaksesan komputer secara tidak sah melalui dunia cyber,
pemilikan informasi elektronik secara tidak sah/pencurian informasi, carding,
cybersquating, hijacking, data forgery dan segala kegiatan yang bersifat
merugikan hak milik orang lain.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar