Rabu, 01 Mei 2019

“PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI ERA GLOBAL PADA GENERASI MUDA”



“TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERILAKU SOSIAL,BUDAYA MASYARAKAT”
“PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI ERA GLOBAL PADA GENERASI MUDA”

Perkembangan pola hidup masyarakat saat ini tak pernah terlepas dari pengaruh perubahan teknologi,dari zaman dahulu hingga di masa sekarang dimana di masa generasi z sering dikatakan era milenial perkembangan teknologi sangat jelas memiliki peran terhadap perilaku sosial budaya masyarakat. Dalam ranah sosial, teknologi membawa perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat, organisasi/perusahaan hingga keluarga. Jika sebelumnya pentingnya berkomunikasi secara langsung selalu digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi. Kini tanpa bertatap muka langsung, masyarakat bisa saling bertukar informasi, orang tua juga bisa mengontrol keberadaan anaknya ketika saling berjauhan dengan menggunakan handphone ataupun melalui video message. Celakanya kemudahan dalam berteknlogi membawa hubungan sosial yang tadinya rekat menjadi berjarak karena penemuan teknologi. Masyarakat seolah tidak mengindahkan nilai-nilai sosial sebelumnya karena dianggap tidak efisien dengan tingkat mobilitas masyarakat saat ini yang tinggi. Teknologi juga memunculkan ketimpangan dalam masyarakat dimana kepemilikan alat-alat elektronik kemudian menggolongakan masyarakat tertentu kedalam kelompok sosial bawah, menengah atau atas. Sementara itu dari aspek budaya, perkembangan teknologi membawa pengaruh yang begitu besar terutama pada anak muda bangsa. Teknologi menghadirkan pengetahuan baru bagi pembacanya, namun celakanya pengetahuan tersebut kemudian menjadi sesuatu yang kemudian disebut sebagai suatu nihilisme. Teknologi membantu penyebaran bahasa inggris keseluruh dunia dan kemudian menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi yang dipakai diseluruh dunia dan setiap negara mengajarkan bahasa inggris kepada pelajar bahkan sejak usia dini. Bila dilihat fenomena penggunaan bahasa inggris di Indonesia, masyarakat seolah lebih bangga menggunakan bahasa negara lain ketimbang bahasa sendiri karena banyak yang lebih paham bahasa inggris ketimbang bahasa daerah. Kemudian tayangan informasi yang disajikan melalui TV ataupun internet mengenai remaja-remaja diluar negeri beserta gaya hidup disana pun coba diikuti oleh remaja kita di Indonesia. Banyak anak-anak muda yang melakukan seks diluar nikah saat usia sekolah tanpa pendidikan seks sejak dini, hal ini tentunya telah menyalahi adat serta nilai-nilai ketimuran bangsa ini.

11 Perilaku Masyarakat dalam Perubahan Sosial Budaya di Era Global
1.      Sikap konsumerisme
Dengan adanya media sosial sangat berpengaruh besar meningkatkan bentuk-bentuk perubahan sosial yakni hasrat konsumerisme masyarakat. Media sosial telah banyak menyediakan fasilitas mudah untuk memudahkan produsen dalam mempromosikan produknya. Kemudahan-kemudahan inilah yang semakin mempengaruhi konsumerisme masyarakat di seluruh dunia.
2.      Nilai-nilai kebersamaan diabaikan
Rasa kebersaman seperti tolong menolong atau gotong royong berubah menjadi rasa individualistis dan egoistis. Mereka tidak lagi memikirkan kepentingan-kepentingan kelompok, asalkan kepentingannya sendiri dapat terpenuhi. Mereka akan mengabaikan kepentingan orang lain.
3.      Timbul rasa matrealistis
Masyarakat saling berusaha mengejar materi hingga segala sesuatunya dinilai dalam bentuk uang. Rasa matrealistis ini semakin lama semakin meningkat. Mereka beranggapan seseorang yang berhasil di jaman globalisasi ini adalah mereka yang memiliki banyak uang.
4.      Berkomunikasi dengan alat yang lebih mudah
Masyarakat tak lagi bersusah payah mengirim surat, mereka dapat memanfaatkan teknologi yang ada seperti smartphone yang menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan sehingga kita dapat berkirim pesan, gambar melalui aplikasi chatting.
5.      Berbusana mengikuti model
Di era milenial Mereka yang tidak mengikuti model dikatakan sebagai orang yang kurang gaul. Padahal yang lebih penting, kita dapat mengikuti cara berbusana namun juga dengan mengikuti norma-norma yang berlaku sebab pada hakekatnya pakaian adalah sebuah tampilan diri yang menggambarkan karakter seseorang tersebut.
6.      Gaya hidup kebarat-baratan
Para generasi milenial akan cenderung lebih menirukan gaya kebarat-baratan yang terkadang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, remaja yang mengikuti gaya kebarat-baratan harus dibimbing dan diawasi agar saat mengadopsi gaya tersebut tidak ada penyimpangan sosial yang terjadi.
7.      Emansipasi wanita
Di era global ini, banyak sekali wanita yang bekerja hingga menempati posisi tinggi seperti pria. Terjadi emansipasi wanita yang membuat wanita memiliki kesempatan menduduki posisi strategis di pekerjaan maupun pemerintahan.
8.      Pola pemikiran yang berubah
pemikiran masyarakat di era milenial menjadi lebih kritis terhadap berbagai isu-isu sosial. Pemikiran yang kritis tersebut dapat berupa kritik dan saran yang sesuai dengan nalar dan pengetahuan yang dimiliki.
9.      Permainan tradisional berkurang
Jaman sekarang permainan tradisional dianggap sebagai permainan yang ketinggalan jaman yakni hanya orang-orang jaman dahulu saja yang memainkannya. Permainan tradisional juga dianggap sebagai permainan orang pinggiran sehingga permainan ini kurang diminati khususnya oleh kaum muda. Saat ini, permainan tradisional diganti dengan permainan elektronik yang sudah disediakan di smartphone.
10.  Kurangnya minat pada lagu dan alat musik daerah
sekarang masyarakat Indonesia lebih sering mendengarkan lagu modern daripada lagu-lagu daerah. Bagi anak-anak muda di Indonesia, lagu daerah hanya dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah.
11.  Penggunaan bahasa daerah
di era globalisasi ini penggunaan bahasa daerah mulai tergeser. Masyarakat mulai sering menggunakan bahasa Indonesia. Mereka beranggapan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, seseorang akan lebih mudah memaahami apa yang ingin kita bicarakan. Memang hal ini benar, namun penggunaan bahsa daerah juga perlu. Para generasi muda harusnya dapat mengenali bahasa daerah mereka sendiri-sendiri. Untuk itu perlu adanya upaya dari orang tua untuk ikut andil mengajarkan bahasa daerah ke anak-anaknya. Sehingga para generasi mudah tidak lupa dengan bahasa daerah mereka sendiri.
Dengan adanya teknologi informasi juga membawa dampak positif terhadap budaya generasi muda, yaitu:
  1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui  internet.
  2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui teknologi yang tersedia.
  3. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Dalam bidang teknologi masyarakat dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam teknologi tersebut.
  4. Melalui teknologi, kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia ke mata dunia.
  5. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
  6. Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas.
Berikut ini jenis cbyercrime yang sasarannya generasi muda: 
1.      Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain :
·         Pornografi
Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal- hal yang tidak pantas.
·         Cyberstalking
Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber. Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.
·         Cyber-Tresspass
Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya. 

2.      Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.

SUMBER:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI ERA GLOBAL PADA GENERASI MUDA”

“TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERILAKU SOSIAL,BUDAYA MASYARAKAT” “PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ...